Manajemen

MANAJEMEN


1. Pengertian Manajemen

Definisi manajemen yang banyak digunakan adalah “Manajemen adalah proses pencapaian tujuan melalui kegiatan-kegiatan dan kerja sama orang lain”. Berikut ini adalah beberapa definisi manajemen menurut para ahli (Sutopo) :

a. George R. Terry

Manajemen adalah pencapaian tujuan yang telah ditetapkan melalui kegiatan orang lain.

b. Harold Koontz dan Ceryill O’Donell

Manajemen adalah penyesuaian pekerjaan melalui orang lain.

c. John M. Pfifther

Manajemen berhubungan dengan pengerahan orang dan fungsi-fungsinya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

d. Howard Ni Carlisle

Manajemen adalah proses pengintegrasian, pengkoordinasian dan atau pemanfaatan elemen-elemen suatu kelompok untuk mencapai tujuan secara efisien.

2. Fungsi-fungsi Manajemen

Dalam proses pelaksanaannya, manajemen mempunyai tugas-tugas khusus yang harus dilaksanakan. Tugas-tugas khusus itulah yang biasa disebut sebagai fungsi manajemen. Menurut George R. Terry, fungsi-fungsi fundamental manajemen meliputi (George R. Terry, 2003 : 15) :

a. Perencanaan (Planning)

Perencanaan adalah suatu pemilihan yang berhubungan dengan kenyataan-kenyataan, membuat dan menggunakan asumsi-asumsi yang berhubungan dengan waktu yang akan datang dalam menggambarkan dan merumuskan kegiatan-kegiatan yang diusulkan dengan penuh keyakinan untuk mencapai hasil dan perkiraan kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi dengan jalan :

1). Memperhitungkan semua sumber yang tersedia

2). Menentukan tujuan / sasaran

3). Menetapkan kebijakan (policy)

4). Menetapkan prosedur dan metode-metode yang tepat, logis dan sistematis untuk mendayagunakan semua energi dan kegiatan secara maksimal.

b. Pengorganisasian (Organizing)

Pengorganisasian adalah menentukan, mengelompokkan dan pengaturan berbagai kegiatan yang dianggap perlu untuk pencapaian tujuan, penugasan orang-orang dalam kegiatan-kegiatan ini, dengan menempatkan faktor lingkungan fisik yang sesuai dan menunjukkan hubungan kewenangan yang dilimpahkan terhadap setiap individu yang ditugaskan untuk melaksanakan kegiatan tersebut.

Untuk dapat melakukan pekerjaan pengorganisasian dengan baik perlu pula dipahami berbagai prinsip pokok yang terdapat dalam organisasi, beberapa diantaranya yang penting adalah (Azrul Azwar) :

1). Mempunyai pendukung

2). Mempunyai tujuan

3). Mempunyai kegiatan

4). Mempunyai pembagian tugas

5). Mempunyai perangkat organisasi

6). Mempunyai pembagian dan pendelegasian wewenang

7). Mempunyai kesinambungan, kegiatan, kesatuan perintah dan arah.

c. Pelaksanaan (Actuating)

Pelaksanaan berhubungan dengan aktifitas mempengaruhi orang-orang agar mereka suka melaksanakan usaha-usaha ke arah pencapaian sasaran tertentu. Tindakan perencanaan serta pengorganisasisn belumlah akan memberikan hasil nyata sebelum kita melaksanakan aktifitas-aktifitas yang berhubungan dengannnya. Problem yang lazim dihadapi oleh para manajer sebuah perusahaan, instansi, ataupun organisasi bentuk lain adalah:

1). Bagaimana cara mengusahakan agar anggota-anggota organisasi yang bersangkutan bekerja sama secara lebih efisien.

2). Bagaimana mereka mengembangkan skill dan kemampuan mereka.

3). Bagaimana mereka dapat menjadi wakil bagi organisasi yang bersangkutan.

d. Pengawasan (Controlling)

Pengawasan untuk mengukur (menilai) hasil pekerjaan, dan menghindari penyimpangan-penyimpangan, jika perlu segera melakukan tindakan-tindakan kritik terhadap penyimpangan-penyimpangan tersebut. Pengawasan perlu dilaksanakan agar para pengikut dapat bekerja sama dengan baik ke arah pencapaian sasaran-sasaran dan tujuan-tujuan umum organisasi.

Pengawasan berhubungan dengan persoalan-persoalan sebagai berikut :

1). Membandingkan kejadian-kejadian dengan rencana-rencana yang sebelumnya dibuat.

2). Mengadakan koreksi-koreksi yang perlu dilakukan apabila kejadian-kejadian dalam kenyataan ternyata menyimpang daripada rencana-rencana.

Untuk dapat melakukan serta mendapatkan hasil pengawasan yang baik, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi yakni (Azrul Azwar) :

1). Pengawasan harus bersifat khas

2). Pengawasan harus mampu melaporkan setiap penyimpangan

3). Pengwasan harus fleksibel dan berorientasi pada masa depan

4). Pengawsan harus mencerminkan keadaan organisasi

5). Pengawasan harus mudah dilaksanakan

6). Hasil pengawasan harus mudah dimengerti.